[INFO RISET DAN KEILMUAN : POJOK KEILMUAN]
Halo, Akang Teteh! Kami dari Divisi Flora dan Lingkungan 🍀🌸akan memberitahu info menarik seputar flora nih. Apa ya kira-kira? Ya, tentang bunga 🌼 yang memiliki julukan everlasting flower dari Jawa yang mirip dengan bunga yang ada di pegunungan Alpen itu lohh. Ada keunikan apa aja sih 'everlasting flower’ dari Jawa itu? Mau tau lebih lanjut ayo simak infonya di poster yang tertera yaa😊
[INFO RISET DAN KEILMUAN : FLORING NEWS]
Halo, Akang Teteh!👋🏼 Jamur Aseroe rubra, atau lebih dikenal sebagai jamur anemon stinkhorn, jamur anemon laut, dan jamur bintang laut yang sangat unik dan terkenal karena bau busuknya. Aseroe rubra adalah anggota dari famili Phallaceae, namun beberapa ahli mikologi berpendapat bahwa Aseroe rubra merupakan famili Clathraceae.
Ciri-ciri jamur Aseroe rubra :
- Batang : kolom,berongga, putih dan lembut dengan tinggi batang sekitar 7-10 cm.
- Bagian yang mirip seperti lengan tentakel biasanya akan membentang, berjumlah 5 sampai 10 lengan memanjang dengan panjang 3.5 cm
- Warna : merah menyala atau jingga sehingga seperti anemon laut
- Bagian tengah sering terbuka, memunculkan getah gelap dan berlendir.
- Getah ini mengandung spora, memiliki bau yang tajam dan busuk
- Berpotensi dapat beracun.
Jamur Aseroe rubra sering dijumpai di negara Australia, khususnya di daerah Queensland dan Tasmania. Jamur Aseroe rubra juga dapat ditemukan di berbagai negara kepulauan di Samudra Pasifik seperti Selandia Baru, beberapa negara di kawasan asia tenggara, bagian selatan benua afrika, serta beberapa wilayah di benua amerika utara dan selatan.
[INFO RISET DAN KEILMUAN : POJOK KEILMUAN]
[INFO RISET DAN KEILMUAN : PENGENALAN DUNIA HERPETOLOGI ]
Herpetofauna berasal dari bahasa Yunani, yaitu herpeton yang artinya melata. Herpetofauna adalah kelompok hewan dari kelas reptil dan amfibi. Reptil merupakan hewan vertebrata poikiloterm yaitu hewan yang dapat menyesuaikan suhu tubuh dengan lingkungan sekitarnya. Tubuh reptil umumnya ditutupi oleh sisik. (O’Shea dan Taylor, 2004).
Amfibi merupakan hewan yang hidup di dua alam, yakni di darat dan air. Amfibi dikenal sebagai hewan polikioterm, mempunyai kulit licin dan berkelenjar serta tidak bersisik. Sebagian besar mempunyai anggota gerak dengan jari (Liswanto, 1998).
Habitat amfibi selalu berasosiasi dengan air. Hal ini dikarenakan air dapat menjaga perubahan temperatur tubuhnya. Namun, ada beberpa spesies amfibi yang habitatnya jauh dari air seperti katak pohon (Iskandar, 1998). Sedangkan habitat reptil kebanyakan pada daerah terestrial, hanya beberapa spesies saja yang hidup di perairan. Keberadaan reptil sangat mudah ditemukan, hampir seluruh belahan dunia kecuali antartika dapat ditemukan spesies reptil (zweifel, 2003).
Amfibi dan reptil merupakan hewan yang memiliki banyak manfaat bagi lingkungan. Salah satunya memiliki peran penting di dalam rantai makanan, herpetofauna juga merupakan bioindikator penting untuk menggambarkan perubahan ekosistem yang terjadi. (Farikhin, 2012). Amfibi dan reptil juga dimanfaatkan sebagai sumber senyawa obat. Hasil penelitian Prof. Niru Nirthanan dan rekannya menemukan bahwa bisa ular memiliki struktur 8 sisi atau disebut struktur oktamerik. Bisa dengan delapan molekul dapat menargetkan lebih banyak reseptor protein daripada satu molekul tunggal sehingga lebih efektif saat akan membunuh mangsanya. Karena bersifat neurotoksin, targetnya adalah reseptor protein pada mamalia yang mengatur komunikasi antara sel-sel saraf. Hal Ini membuat bisa ular tersebut menjadi kandidat yang potensial untuk dilakukan studi lebih lanjut mengenai pengembangan perawatan untuk kondisi terkait seperti Alzhiemer, Parkinson dan bahkan beberapa bentuk skizofrenia.
Halo akang teteh !Kali ini ada informasi menarik lagi nih dari Departemen Riset dan Keilmuan 🔬🤗!Khususnya dari Divisi Cinta Laut 🌊!.Apa sih informasinya🤔?.Kali ini ada informasi menarik tentang terumbu karang lho !🌊🐠Untuk informasi lengkapnya silahkan simak poster berikut 🤗😊
[INFO RISET DAN KEILMUAN : TANAMAN HIAS]
Holla akang teteh☺️☺️ Kami dari Divisi Flora dan Lingkungan 🌷akan memberikan info mengenai hasil pematerian INTANAS (Inventarisasi Tanaman Hias). Semoga dapat bermanfaat akang teteh😉
Tanaman hias merupakan bagian dari hortikultur non pangan yang digolongkan dalam florikultur. Komoditi ini dibudidayakan dalam kehidupan sehari-hari untuk dinikmati keindahannya (Lakitan, 1995). Tanaman hias adalah jenis tanaman tertentu baik yang berasal dari tanaman daun dan tanaman bunga yang dapat ditata untuk memperindah lingkungan sehingga suasana menjadi lebih artistik dan menarik (Soedarmono, 1997). Sehingga bisa disimpulkan bahwa tanaman hias itu merupakan tanaman budidaya baik dengan ataupun tanpa bunga, yang memiliki nilai seni (aesthetic) dan dapat mempercantik lingkungan serta bernilai ekonomis.
Contoh ciri diagnostik berdasarkan famili (tanaman hias) :
1. Asteraceae : Bunga dilindungi oleh brachtea involucrum, Umumnya Herba (Herbaceus), Memiliki bunga pita dan bunga tabung, Karangan bunga anthodium, capitulum, dan cyathium
2. Achantaceae : Kedudukan daun berhadapan, Batang seringkali bersegi empat, Bunga simetri bilateral, Petal dan sepal barsatu di pangkal, Petal atas dan petal bawah terkadang memanjang seperti bibir, Brachtea lebih mencolok daripada bunganya.
3. Apocynaceae : Kuncup bunga memuntir, Mahkota terdiri dari 3 bagian (Tubus, Faux, Limbus), Karangan bunga berkarang (Vertisilata), Getah putih, Umumnya beracun.
4. Fabaceae : Daun majemuk tiga atau lebih, Mahkota terdiri dari Bendera (Vexilum), Sayap (Alae) dan lunas (Carina), Stamen diadelphus (terbagi menjadi 2 bagian, 9 stamen bersatu, 1 stamen terpisah)
Berdasarkan tempat penyimpanan menurut Rahardi (1997), dibagi menjadi:
1. Indoor : Cocok disimpan dalam ruangan, Tidak membutuhkan terlalu banyak sinar matahari, Ukuran tidak terlalu besar. Contoh: Aglonema sp., Calathea sp.
2. Outdoor : Digunakan sebagai penghias di luar ruangan, Membutuhkan sinar matahari banyak atau tahan terhadap sinar matahari. Contoh: Bougainvillea sp., Helianthus anuus
Menurut Palungkon (2002), berdasarkan bagiannya, tanaman hias dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu:
1. Tanaman Hias Bunga : Soka (Ixora javanica)
2. Tanaman Hias Daun : Aglonema sp.
3. Tanaman Hias Batang : Bambu Kuning
Metode pengumpulan data flora kurang lebih sebagai berikut :
1. Plot : Menggunakan bantuan petak-petak. Contoh : Kuadrat dan Diagram Profil
2. Tanpa Plot (Plotless) : Tidak menggunakan bantuan petak-petak. Contoh : Kuadran/kuarter, Line Transect, Point Intercept, Jelajah
Metode jelajah merupakan pendataan dengan cara mencatat setiap jenis tumbuhan yang ditemukan pada wilayah yang telah ditentukan. Sedangkan Inventarisasi tanaman merupakan suatu kegiatan untuk mengelompokkan data maupun mengelompokkan suatu jenis tanaman yang ada pada suatu wilayah. Inventarisasi merupakan kerja awal dari taksonomi tanaman. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data suatu kawasan tentang kekayaan jenis tanaman (Mutmainah dkk., 2015)
[INFO RISET DAN KEILMUAN : FLORING NEW’S]
Holla akang teteh😙, kami dari Divisi Flora dan Lingkungan 🌸🍀akan memberikan info nih mengenai jenis rempah-rempah yang mampu meningkatkan sisitem kekebalan tubuh versi kami yaitu Kunyit, Jahe, Temulawak, Serai, Kayu Manis, dan Cengkeh. Merebaknya Covid-19 di Indonesia saat ini, tentunya kita harus meningkatkan sistem kekebalan tubuh untuk mencegah tubuh kita dari serangan berbagai virus salah satunya dengan rempah-rempah ini akang dan teteh. Semoga info ini dapat bermanfaat bagi akang dan teteh, selamat membaca😉
[INFO RISET DAN KEILMUAN]
Assalamualaikum akang teteh!
Setelah kenalan sama macan tutul jawa kemarin, sekarang jadi pada tahu kan kalau mereka adalah hewan yang pemalu? Yaps, betul! Memang kecil kemungkinannya bakal terjadi perjumpaan secara langsung dengan satwa ini. Terus, gimana caranya kita dapat mengindikasi keberadaan mereka di suatu habitat kalau ketemu aja susah? 🤔
Nggak hanya untuk macan tutul jawa aja, pengumpulan data mamalia besar pada umumnya dapat dilakukan tanpa perjumpaan secara langsung loh, akang teteh! Kita dapat mengindikasi keberadaan mereka dari jejak yang ditinggalkan di jalur preferensi mereka. Namun tentu saja jejak yang kita temukan harus dicocokkan dengan literatur, ya! Supaya tidak terjadi kesalahan dalam mengidentifikasi tuannya!
.
Emang jejaknya ada apa aja sih? Untuk lebih lengkapnya yuk cek poster di samping!
[INFO RISET DAN KEILMUAN]
Assalamualaikum akang teteh!
Setelah mengetahui keberadaan jejak satwa, penting untuk dilakukan peninjauan kembali untuk mendapatkan data yang pasti. Selain dengan membaca literatur, kita juga bisa menggunakan alat bantu berupa camera trap loh, akang teteh!
Namun tentu saja pemilihan tempat untuk pemasangan camera trap ini memiliki beberapa kriteria agar satwa yang ingin kita amati dapat tertangkap pada camera trap! Apa aja ya, kira-kira? Kuy cek posternya aja langsung di samping!
[INFO RISET DAN KEILMUAN : FLORING NEW’S]
Holla akang teteh🤗, kami dari Divisi Flora dan Lingkungan 🌸🍀 akan memberikan info nih mengenai dampak positif yang ditimbulkan dari adanya pandemi Covid-19 berdasarkan literatur, diantaranya kualitas udara yang lebih baik, kondisi perairan yang lebih tenang, kondisi lapisan ozon yang membaik, dan meningkatnya keanekaragaman hayati. Seperti yang kita ketahui, merebaknya Covid-19 di Indonesia saat ini tidak selalu membawa dampak yang merugikan. Namun, di sisi lain ternyata dengan adanya pandemi Covid-19 ini membawa perubahan yang cukup signifikan terutama bagi lingkungan.
Semoga dengan adanya info ini, untuk kedepannya kita dapat lebih serius menjaga lingkungan agar tidak rusak. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi akang dan teteh, selamat membaca😉
[INFO RISET DAN KEILMUAN : FLORING NEW’S]
Hello akang teteh 👋👋👋, Kami dari Divisi Flora dan Lingkungan 🌸🍀 punya info baru nihh buat kalian. Pada hari lingkungan hidup tanggal 5 juni PT Freeport Indonesia (PTFI) menemukan spesies tumbuhan baru, yaitu Diplycosia puradyatmikai Mustaqim, Utteridge & Heatubun sp. nov. Wahh apatuh 😮? Diplycosia puradyatmikai sebagai spesies baru memakan waktu 35 tahun sejak spesies pertama dikoleksi pada tahun 35 tahun. Lamanya proses ini antara lain dikarenakan kompleksnya area eksplorasi alpin dan sulitnya menemukan kondisi fisik yang lengkap dan spesies tumbuhan tersebut. Spesies baru ini jelas anggota Diplycasia karena ovarium superior,buah kapsuler dan kelopak seluruhnya bebas dari ovarium. Penemuan benang sari dimorfik merupakan tambahan penting untuk deskripsi umum dari Diplycasia. Evaluasi status konservasi telah dilakukan dan Diplycosia puradyatmikai termasuk ke dalam salah satu jenis yang termasuk ke dalam kategori kritis. Gimana menurut akang teteh? Menarik kan 😉? Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi akang dan teteh, selamat membaca 😊😁
[INFO RISET DAN KEILMUAN : POJOK KEILMUAN]
❗️101 Pertimbangan Memelihara Kucing Hutan❗️
Dewasa ini, makin marak peristiwa eksploitasi kucing hutan sebagai hewan peliharaan. Padahal tidak semua jenis kucing yang bisa dibawa masuk ke dalam rumah itu boleh dipelihara, loh! Salah satu contohnya adalah kucing hutan atau yang biasa disebut meong congkok. Emangnya kenapa sih kucing hutan nggak boleh dipelihara?
• Kucing hutan memiliki peran yang penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem hutan
• Pembawa virus Feline Immunodeficiency
• Populasinya menurun secara signifikan
• Telah ditetapkan sebagai hewan yang dilindungi dan pelanggarnya akan terjerat 5 tahun penjara + maks. denda Rp 100 juta
Ayo sama-sama perbanyak literasi dan jangan asal adopsi kucing ya! Yuk cek poster di atas supaya bisa tau bedanya kucing hutan dengan kucing domestik yang lain!
Yakin masih mau melihara kucing hutan?
[INFO RISET DAN KEILMUAN : POJOK KEILMUAN]
Tanaman dapat menjadi toxic bagi hewan peliharaan? Benarkah??
Hello akang teteh 👋😙✨, kita berjumpa online lagi sama Divisi Flora dan Lingkungan 🌺🍀. Kali ini, divisi flora dan lingkungan akan membagikan info menarik nicchh. Dari hasil studi literatur, kami menemukan hal menarik nih akang teteh mengenai beberapa jenis tanaman yang dapat menjadi racun atau toxic bagi hewan peliharaan yang mungkin dimiliki akang teteh. Beberapa jenis tanaman tersebut yang dapat menyebabkan toxic bagi hewan peliharaan dilansir dari https://www.idntimes.com, yaitu:
⚫️ Bunga anyelir (Dianthus caryophyllus) (italic)
⚫️ Philodendron (Monstera deliciosa) (italic)
⚫️ Bunga lili (Lilium candidum) (italic)
⚫️ Bunga gypsophila (Gypsophila paniculata) (italic)
⚫️ Bunga krisan (Chrysanthemum sp.) (italic)
⚫️ Tomat (Solanum lycopersicum) (italic)
⚫️ Lidah buaya (Aloe vera) (italic)
⚫️ Pohon palem (Dypsis lutescens) (italic)
Tanaman-tanaman tersebut dapat menyebabkan hewan peliharaan seperti kucing dan anjing mengalami gejala-gejala penyakit. Penyakit apa saja sih yang dapat ditimbulkan dari tanaman tersebut? Untuk lebih jelasnya, yu akang teteh disimak dan dibaca informasi pada poster😙🥰. Mudah-mudahan dapat bermanfaat bagi akang dan teteh, selamat membaca 😊🥰.
Stay health❤️
[INFO RISET DAN KEILMUAN : POJOK KEILMUAN ]
Halo Akang Teteh Semua 🖐
Gimana nih kabarnya?? Jangan lupa selalu jaga kesehatan dan Stay at home!!!! 😆🎆Malem-malem gini bisa banget nih buat cek-cek info terbaru di dunia serangga 🦋🦋🦋🦋 Wah apa tuh? daripada penasaran, Lets check this out! 🎆🎆
[INFO RISET DAN KEILMUAN : FLORING NEW’S]
Hello akang teteh 👋👋👋, bagaimana kabarnya nih? Pasti akang teteh saat ini merasa byk bgtt kerjaan mulai dari tugas kuliah, laprak, kegiatan organisasi/kepanitiaan,dll. Wahhhh beratt bgtt tuhh, pasti membuat capek & stresss yaa? 😩😣 eittss tapi jangan khawatirr. Kami dari Divisi Flora dan Lingkungan 🌸🍀 punya tips nihh buat kalian yg merasa stress akibat bertumpuknya kerjaaan hmm apa aja ya kira-kira?🤔. Yapp,betulll. Tanaman penghilang stress. Ternyata tanaman juga punya efek penghilany stress lhoo. Kok bisaa!? Oke deh, langsung check it out aja deh yaa!
[POJOK KEILMUAN]
Halo akang teteh! Tahu nggak sih kalau semua jenis mamalia laut (paus, pesut, dugong, dan lumba-lumba) yang ada di perairan Indonesia termasuk ke dalam jenis yang dilindungi?
Namun tentu saja penetapan status perlindungan belum cukup, masih harus diikuti gerak langkah sinergis dalam upaya konservasi mamalia laut di Indonesia. Oleh karena itu, pada awal tahun 2020, Kementerian Kelautan dan Perikanan membentuk kelompok kerja (Pokja) untuk koordinasi dan pelaksanaan rencana aksi nasional (RAN) konservasi mamalia laut.
Untuk informasi lebih lengkapnya, yuk cek poster di samping!
Sumber : https://www.mongabay.co.id/2020/03/10/harapan-besar-dibentuknya-pokja-ran-konservasi-mamaliat-laut/
[Reef Conservation and What Millennials can Do?]
Selamat pagi Akang dan Teteh 🤗!
Kali ini Divisi Cinta Laut ingin berbagi mengenai kegiatan kami yaitu "Webinar : Reef Conservation and What Millennials can Do?".🌊👌
Apa sih yang bisa dilakukan kita selaku kaum milenial dan sebagai peneliti? 🤔
Untuk selengkapnya cek link dibawah ini 👇👇 :
https://bit.ly/ReefConservationAndMillennialsCanDo
https://bit.ly/ReefConservationAndMillennialsCanDo
Terimakasih atas perhatiannya akang dan teteh!🤗👌
Sehat selalu ya Akang dan Teteh! 😁
Salam hangat dari laut!🌊
[ TYTO ALBA ]
Halo, akang dan teteh! Berikut rangkuman dari webinar TYTO ALBA : Fotografi untuk Konservasi Avifauna beberapa waktu lalu. Baca selengkapnya di :
https://unpadhimbio.wixsite.com/mysite/post/fotografi-dan-sosial-media-untuk-konservasi-avifauna